Langsung ke konten utama

Dibalik macetnya kota kota

Siapa yang tidak kesal dengan antrian mengular kendaraan di sepanjang jalan.  Belum lagi stoppan lampu merah yang tak kunjung hijau. Di tambah teriknya siang hari yang membuat peluh menetes, lalu kadang di sertai suara kerongan dari dalam perut.  Tentu akan membuat hati Dan perasaan menjadi dongkol,  namun pernah ga sih berpikir sebenernya kenapa sih bisa macet?  Maksudku ini seeing Dan bukan karena adanya insiden seperti kecelakaan.
Di kota kota besar,  kemacetan sudah seperti bagian dari keseharian.  Di jam jamnya produktif,  jalanan pasti macet.  Entah itu pagi, siang,  bahkan malam hari,  kemacetan menghiasi wajah wajah perkotaan. Bila kemacetan sudah melanda,  bunyi klakson yang saling bersautan,  mengejar waktu yang terus berputar.  Tak jarang, orang malah saling mengumpat satu sama lain hanya karena terlambat maju sedikit.  Ini benar-benar pemandangan memilukan.
Kalau di pikir pikir sebenarnya ini salah siapa?  Kalau orang orang tidak suka kemacetan, kenapa justru menambah penyebab kemacetan.  Bukan membela pemerintah,  atau menyalahkan siapapun.  Coba deh pikir,  bumi dari zaman dulu sampe sekarang ga pernah berubah luasnya.  Sedangkan manusia terus bertambah Dan menuntut untuk memperlebar jalan agar tidak macet.  Situ sehat?  Ya kalau ga mau macet,  coba deh ga usah bawa kendaraan pribadi.  Kurang kurangin bawa mobil sama motor,  karena yang bikin macet ya ITU,  kalian kalian juga yang jadi penyebabnya.
Memang di zaman digital ini,  semua selalu ingin mudah Dan praktis termasuk soal kendaraan.  Tapi andai kita bisa bijak,  menggunakan transportasi umum bukan pilihan yang buruk kan.  Nah jadi pikirkan .
#30DWC7 #SQUAD6 #day15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terakhir tapi bukan akhir

Terakhir tapi bukan akhir. Mungkin kalimat tersebut singkron dengan sesuatu yang sering terjadi dalam hari-hari kita. "akhir", sebuah kata yang kaya akan makna. Sebuah akhir adalah sesuatu yang pasti terjadi karena sebuah awal.  Dengan kata lain, tak akan Ada akhir bila kita tak pernah memulai. Kadang, kita tak pernah benar-benar memulai sebuah awal. Bahkan mungkin tidak menginginkan sebuah awal tersebut. Tapi, saat tiba pada kata akhir, itu akan terasa sangat berat. Ini fitrahnya manusia, manusia cenderung tak mau merelakan sesuatu saat sudah merasa menyukai hal tersebut. Kamu tahu, bahkan aku tak pernah rela akan namanya akhir. Entah itu akhir dalam sebuah film, akhir cerita dalam novel, akhir pertemuan, bahkan akhir pertemanan, apa lagi akhir kehidupan. Menyebutkannya saja sudah membuat sesak, apalagi jika akhir itu benar benar terjadi pada sesuatu yang sangat tak ingin di akhiri. lalu apa hubungannya terakhir dan akhir. Keduanya tentu punya arti ya...

Bara yang tersembunyi

Bara yang tersembunyi. Berbicara soal bara, berarti berkaitaan dengan salah satu elemen yang ada di muka bumi. Yap, bara adalah api yang begitu panas. Ia adalah bahan panas menyala yang terbentuk dari hasil pembakaran, atau bahan dari karbon yang tersisa setelah terjadinya api, bahkan kadang bara terbentuk mendahului api. Jadi sudah di pastikan bara itu sangat panas, meski wujudnya tidak menyala-nyala seprti api. Dan bara menjadi pemicu awalnya api yang menyala hebat itu. Kita tentu tidak kesulitan untuk menemukan bara. Dulu, orang suka membakar kayu atau tempurung kelapa yang nantinya menjadi bara. Atau saat tukang sate membakar sate, bukan api yang membakarnya, tapi justru bara dari arang yang membakarnya, pun ketika seseorang merokok, yang membakar adalah bara, bukan api yang menyala-nyala. Jika diibaratkan dalam kehidupan, bara bisa dikatakan sebagai api tersembunyi. Coba saja kalian perhatikan, bara tetap bisa membakar sesuatu tanpa perlu menyala-nyala seperti api. Tapi bara pu...

Berkaca pada air

Coba kasih tahu aku apa hal yang paling penting di bumi ini,  namun suka diabaikan? Atau,  menurut kamu,  apa sih yang sesuatu yang paling kuat,  tahan banting,  bisa berubah bentuk, tapi tidak pernah bertambah ataupun berkurang dari zaman pertama bumi ada, sampe sekarang. Yap,  air. Kalau menurut Thales (seorang pelopor filsafat di zamannya),  manusia tidak bisa lepas dari air,  bila tak ada air manusia tidak bisa hidup. Aku rasa semua orang juga akan setuju tentang itu,  mungkin kita bisa kuat menahan makan lebih dari 3 hari, tapi mustahil orang bertahan 3 hari tanpa air. Berbicara tentang air,  ia adalah makhluk paling tahan banting yang pernah ada,  jatuh dari ketinggian setelah berubah bentuk menjadi awan.  Turun ke bumi sebagai hujan,  yang kadang Kala kehadirannya diumpat sebagai alasan banjir dan macet.  Tapi air tidak mengeluh,  terus mengalir mengikuti roda kehidupan. Kadang ia harus mengua...