Malam itu aku melakukan sebuah perjalanan yang cukup jauh sampai menyebrang provinsi. Kebetulan malam itu aku menggunakan jasa transportasi umum yaitu Bus. Mungkin karena lelah Dan nyaman dalam bus kelas eksekutif tersebut, aku pun terbuai mengikuti penat ke alam mimpi. Beberapa jam berlalu, aku merasakan bus yang aku naiki melambat lajunya ditambah hawa berbeda yang begitu menyeruak, alhasil terusiklah tidurku. Pemandangan pertama yang kulihat dibalik jendela besar disamping Kiri adalah lampu lampu gedung gedung yang saling menhiasi jalan, Dan ketika kuarahkan pandanganku kedepan aku melihat Mobil Mobil saling berjajar rapat menunggu gilirannya melaju. Penasaran dengan kepadatan yang Ku temukan, aku melirik jam pada ponselku yang tertera kemudian adalah angka 23.00 . Jujur aku Kira kemacetan hanya terjadi disiang hari, namun kenyataan disini adalah lain. Bus pun tiba pada gilirannya untuk keluar dari jalan bebas hambatan ITU, yang artinya di depan Sana adalah tempat pemberhentianku. Dan benar saja, bis pun berhenti Dan tiba giliranku untuk menginjak langsung tanah yang berbeda dari kota Ku. Benar saja hawa disini cukup panas untuk ukuran malam hari. Tak lama, seorang teman menyapa. Setelah berbincang sebentar, dia pun mengajakku menaiki motornya menuju kostan. Aku kembali tertegun, bagaimana mungkin saat tengah malam pun kota ini amat ramai. jauh dari kata sepi sama sekali. Mungkin memang inilah ibu kota kita, kota yang tak pernah tidur (Jakarta).
#30DWC7 #SQUAD6 #day11
#30DWC7 #SQUAD6 #day11
Komentar
Posting Komentar