Langsung ke konten utama

Kota yang tak pernah tidur

Malam itu aku melakukan sebuah perjalanan yang cukup jauh sampai menyebrang provinsi. Kebetulan malam itu aku menggunakan jasa transportasi umum yaitu Bus.  Mungkin karena lelah Dan nyaman dalam bus kelas eksekutif tersebut, aku pun terbuai mengikuti penat ke alam mimpi. Beberapa jam berlalu,  aku merasakan bus yang aku naiki melambat lajunya ditambah hawa berbeda yang begitu menyeruak,  alhasil terusiklah tidurku.  Pemandangan pertama yang kulihat dibalik jendela besar disamping Kiri adalah lampu lampu gedung gedung yang saling menhiasi jalan,  Dan ketika kuarahkan pandanganku kedepan aku melihat Mobil Mobil saling berjajar rapat menunggu gilirannya melaju.  Penasaran dengan kepadatan yang Ku temukan, aku melirik jam pada ponselku yang tertera kemudian adalah angka 23.00 . Jujur aku Kira kemacetan hanya terjadi disiang hari, namun kenyataan disini adalah lain. Bus pun tiba pada gilirannya untuk keluar dari jalan bebas hambatan ITU,  yang artinya di depan Sana adalah tempat pemberhentianku.  Dan benar saja,  bis pun berhenti Dan tiba giliranku untuk menginjak langsung tanah yang berbeda dari kota Ku.  Benar saja hawa disini cukup panas untuk ukuran malam hari. Tak lama, seorang teman menyapa. Setelah berbincang sebentar, dia pun mengajakku menaiki motornya menuju kostan. Aku kembali tertegun,  bagaimana mungkin saat tengah malam pun kota ini amat ramai. jauh dari kata sepi sama sekali. Mungkin memang inilah ibu kota kita, kota yang tak pernah tidur (Jakarta).


#30DWC7 #SQUAD6 #day11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terakhir tapi bukan akhir

Terakhir tapi bukan akhir. Mungkin kalimat tersebut singkron dengan sesuatu yang sering terjadi dalam hari-hari kita. "akhir", sebuah kata yang kaya akan makna. Sebuah akhir adalah sesuatu yang pasti terjadi karena sebuah awal.  Dengan kata lain, tak akan Ada akhir bila kita tak pernah memulai. Kadang, kita tak pernah benar-benar memulai sebuah awal. Bahkan mungkin tidak menginginkan sebuah awal tersebut. Tapi, saat tiba pada kata akhir, itu akan terasa sangat berat. Ini fitrahnya manusia, manusia cenderung tak mau merelakan sesuatu saat sudah merasa menyukai hal tersebut. Kamu tahu, bahkan aku tak pernah rela akan namanya akhir. Entah itu akhir dalam sebuah film, akhir cerita dalam novel, akhir pertemuan, bahkan akhir pertemanan, apa lagi akhir kehidupan. Menyebutkannya saja sudah membuat sesak, apalagi jika akhir itu benar benar terjadi pada sesuatu yang sangat tak ingin di akhiri. lalu apa hubungannya terakhir dan akhir. Keduanya tentu punya arti ya...

Bara yang tersembunyi

Bara yang tersembunyi. Berbicara soal bara, berarti berkaitaan dengan salah satu elemen yang ada di muka bumi. Yap, bara adalah api yang begitu panas. Ia adalah bahan panas menyala yang terbentuk dari hasil pembakaran, atau bahan dari karbon yang tersisa setelah terjadinya api, bahkan kadang bara terbentuk mendahului api. Jadi sudah di pastikan bara itu sangat panas, meski wujudnya tidak menyala-nyala seprti api. Dan bara menjadi pemicu awalnya api yang menyala hebat itu. Kita tentu tidak kesulitan untuk menemukan bara. Dulu, orang suka membakar kayu atau tempurung kelapa yang nantinya menjadi bara. Atau saat tukang sate membakar sate, bukan api yang membakarnya, tapi justru bara dari arang yang membakarnya, pun ketika seseorang merokok, yang membakar adalah bara, bukan api yang menyala-nyala. Jika diibaratkan dalam kehidupan, bara bisa dikatakan sebagai api tersembunyi. Coba saja kalian perhatikan, bara tetap bisa membakar sesuatu tanpa perlu menyala-nyala seperti api. Tapi bara pu...

Berkaca pada air

Coba kasih tahu aku apa hal yang paling penting di bumi ini,  namun suka diabaikan? Atau,  menurut kamu,  apa sih yang sesuatu yang paling kuat,  tahan banting,  bisa berubah bentuk, tapi tidak pernah bertambah ataupun berkurang dari zaman pertama bumi ada, sampe sekarang. Yap,  air. Kalau menurut Thales (seorang pelopor filsafat di zamannya),  manusia tidak bisa lepas dari air,  bila tak ada air manusia tidak bisa hidup. Aku rasa semua orang juga akan setuju tentang itu,  mungkin kita bisa kuat menahan makan lebih dari 3 hari, tapi mustahil orang bertahan 3 hari tanpa air. Berbicara tentang air,  ia adalah makhluk paling tahan banting yang pernah ada,  jatuh dari ketinggian setelah berubah bentuk menjadi awan.  Turun ke bumi sebagai hujan,  yang kadang Kala kehadirannya diumpat sebagai alasan banjir dan macet.  Tapi air tidak mengeluh,  terus mengalir mengikuti roda kehidupan. Kadang ia harus mengua...