Ini adalah kisah tentang rasa penasaran yang datang dari angin.
Suatu hari di suatu wilayah, terdapat hamparan sawah dengan padi yang berbaris rapi.
Tak jauh dari Sana, terdapat pula sebuah taman dengan bunga bunga cantik yang bermekaran salah satunya adalah mawar.
Di suatu senja, angin menyapa padi dan terjadilah perbincangan serius.
"Wahai angin, Ada apa denganmu? Mengapa senja ini kau tampak murung?" Tanya padi keheranan
"Aku tidak apa-apa, sungguh. Aku hanya sedikit iri mungkin" balas angin ragu ragu.
"Ayo ceritakan apa penyebabnya? " desak padi memaksa
"Jadi tadi aku sempat ke taman sebelum kemari, seperti biasa aku menyapa para bunga cantik itu, lantas sekuntum mawar berkata padaku, heh angin coba kau lihat kelopakku semakin merekah bukan, pasti seisi semesta kagum pada kecantikanku. Aku pun hanya tersenyum membenarkan ucapannya", ujar angin panjang lebar
"Lalu dimana salahnya? " tanya padi lagi
"Dia tak hanya bicara itu padi, dia mengatakan seperti ini, angin coba tunjukan padaku keindahan dirimu, aku pun diam membisu tak tau harus jawab apa, namun mawar itu berkata lagi, astaga maafkan aku angin, kau kan tak berwujud jadi bagaimana mungkin kau terlihat indah, ah sudahlah lupakan, kata mawar dengan Nada mengejek. Aku pun berlalu ke Mari lalu menyapamu padi, Ku harap kau juga tak meledekku", ucap angin dengan nada sedih
Padi pun tersenyum lalu berkata pada angin
"Wahai angin, lihatlah diriku. Aku tidak indah seperti mawar, tapi aku bersyukur karena bermanfaat untuk kehidupan, kau pun jangan berkecil hati kawan, kau pun sama bermanfaatnya sepertiku, seharusnya mawar tahu, kau juga berperan dalam proses tumbuh kembangnya, tanpamu yang membawa bibit itu, mungkin IA takkan tumbuh secantik itu kan"
Angin pun mengangguk angguk setuju mendengar ucapan padi
"Satu hal angin, di bumi ini kita saling nembantu satu sama lain, saling bersinergi satu sama lain. Kau tak udah pedulikan penampilanmu, maksudku tak udah kau iri hati pada mereka yang cantik dan membuat sekeliling terpukau. Yang terpenting adalah kebermaknaan hidup, saat kau bermanfaat untuk dunia, maka semesta akan melihatmu" nasihat padi pada angin
"Baiklah kalau begitu, terimakasih padi, kau sudah membuka pikiranku" ucap angin dengan berseri, lalu angin pun pergi melanjutkan pekerjaannya.
Sobat, kadang di dunia ini kita terlalu mengejar keindahan, bahkan melupakan sang pemberinya. Padahal semua itu hanya titipan dan sementara.
Sungguh, lebih baik menjadi yang bermanfaat untuk orang lain.
Dengan bermanfaat kita bakal nemuin kebermaknaan hidup.
#30dwc7 #squad6 #day22 #dongeng pengantar tidur
Suatu hari di suatu wilayah, terdapat hamparan sawah dengan padi yang berbaris rapi.
Tak jauh dari Sana, terdapat pula sebuah taman dengan bunga bunga cantik yang bermekaran salah satunya adalah mawar.
Di suatu senja, angin menyapa padi dan terjadilah perbincangan serius.
"Wahai angin, Ada apa denganmu? Mengapa senja ini kau tampak murung?" Tanya padi keheranan
"Aku tidak apa-apa, sungguh. Aku hanya sedikit iri mungkin" balas angin ragu ragu.
"Ayo ceritakan apa penyebabnya? " desak padi memaksa
"Jadi tadi aku sempat ke taman sebelum kemari, seperti biasa aku menyapa para bunga cantik itu, lantas sekuntum mawar berkata padaku, heh angin coba kau lihat kelopakku semakin merekah bukan, pasti seisi semesta kagum pada kecantikanku. Aku pun hanya tersenyum membenarkan ucapannya", ujar angin panjang lebar
"Lalu dimana salahnya? " tanya padi lagi
"Dia tak hanya bicara itu padi, dia mengatakan seperti ini, angin coba tunjukan padaku keindahan dirimu, aku pun diam membisu tak tau harus jawab apa, namun mawar itu berkata lagi, astaga maafkan aku angin, kau kan tak berwujud jadi bagaimana mungkin kau terlihat indah, ah sudahlah lupakan, kata mawar dengan Nada mengejek. Aku pun berlalu ke Mari lalu menyapamu padi, Ku harap kau juga tak meledekku", ucap angin dengan nada sedih
Padi pun tersenyum lalu berkata pada angin
"Wahai angin, lihatlah diriku. Aku tidak indah seperti mawar, tapi aku bersyukur karena bermanfaat untuk kehidupan, kau pun jangan berkecil hati kawan, kau pun sama bermanfaatnya sepertiku, seharusnya mawar tahu, kau juga berperan dalam proses tumbuh kembangnya, tanpamu yang membawa bibit itu, mungkin IA takkan tumbuh secantik itu kan"
Angin pun mengangguk angguk setuju mendengar ucapan padi
"Satu hal angin, di bumi ini kita saling nembantu satu sama lain, saling bersinergi satu sama lain. Kau tak udah pedulikan penampilanmu, maksudku tak udah kau iri hati pada mereka yang cantik dan membuat sekeliling terpukau. Yang terpenting adalah kebermaknaan hidup, saat kau bermanfaat untuk dunia, maka semesta akan melihatmu" nasihat padi pada angin
"Baiklah kalau begitu, terimakasih padi, kau sudah membuka pikiranku" ucap angin dengan berseri, lalu angin pun pergi melanjutkan pekerjaannya.
Sobat, kadang di dunia ini kita terlalu mengejar keindahan, bahkan melupakan sang pemberinya. Padahal semua itu hanya titipan dan sementara.
Sungguh, lebih baik menjadi yang bermanfaat untuk orang lain.
Dengan bermanfaat kita bakal nemuin kebermaknaan hidup.
#30dwc7 #squad6 #day22 #dongeng pengantar tidur
Komentar
Posting Komentar