Langsung ke konten utama

Tabrak saja

Apa yang kamu rasakan saat melihat hamparan awan ? Menatap gunung yang menjulang?  Atau memandang luasnya lautan?
Ketiganya begitu menakjubkan, besar Dan tanpa batas.
Sadar atau tidak,  kita amatlah kecil,  amat jauh untuk melintasi ketiganya,  menabrak batas hierarki yang mengikatnya.  Apakah mungkin.  Ya,  tentu saja mungkin.  Dahulu orang menganggap gunung ITU sesuatu yang sulit digapai,  namun seiring berjalannya waktu,  orang orang kian berani menaklukan tingginya gunung.  Pun dengan laut Dan awan,  kini siapa saja bisa melintasinya dengam mudah,  karena orang berhasil menabrak batas keraguan mereka.

Batas,  satu kata yang menjadi standard aman seorang manusia dalam menjalani kehidupan.
Batas ITU memang diperluka semua manusia,  namun kadang Kala seseorang perlu menabrak batas akan sesuatu.  Apa ITU?  Keraguan.
Terkadang standard batas kita adalah keraguan akan sesuatu,  kita ragu akan hal buruk yang menanti didepan Sana,  alhasil yang kita dapatkan adalah posisi aman dan keadaan tetap dari waktu ke waktu.  Saat kita tak berani menabrak keraguan memanjat gunung, kita tak akan pernah tau bagaimana indahnya menyaksikan matahari terbit secara gamblang.  Pun dengan laut,  saat kita tak berani untuk menyelaminya kita tak akan pernah tau keindahan taman laut dibawah Sana.
Semua keindahan tersebut diperoleh dari menabrak batas keraguan akan rasa takut.

Saat kamu punya mimpi,  cobalah untuk menabrak batas rasa takutmu,  siapa yang tahu kan apa yang menantimu didepan Sana.  Bila kegagalan,  tak apa ITU akan menjadikanmu semakin kuat,  bila keberhasilan tentu ITU menyenangkan bukan?

#30DWC7 #SQUAD6  #day6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terakhir tapi bukan akhir

Terakhir tapi bukan akhir. Mungkin kalimat tersebut singkron dengan sesuatu yang sering terjadi dalam hari-hari kita. "akhir", sebuah kata yang kaya akan makna. Sebuah akhir adalah sesuatu yang pasti terjadi karena sebuah awal.  Dengan kata lain, tak akan Ada akhir bila kita tak pernah memulai. Kadang, kita tak pernah benar-benar memulai sebuah awal. Bahkan mungkin tidak menginginkan sebuah awal tersebut. Tapi, saat tiba pada kata akhir, itu akan terasa sangat berat. Ini fitrahnya manusia, manusia cenderung tak mau merelakan sesuatu saat sudah merasa menyukai hal tersebut. Kamu tahu, bahkan aku tak pernah rela akan namanya akhir. Entah itu akhir dalam sebuah film, akhir cerita dalam novel, akhir pertemuan, bahkan akhir pertemanan, apa lagi akhir kehidupan. Menyebutkannya saja sudah membuat sesak, apalagi jika akhir itu benar benar terjadi pada sesuatu yang sangat tak ingin di akhiri. lalu apa hubungannya terakhir dan akhir. Keduanya tentu punya arti ya...

Bara yang tersembunyi

Bara yang tersembunyi. Berbicara soal bara, berarti berkaitaan dengan salah satu elemen yang ada di muka bumi. Yap, bara adalah api yang begitu panas. Ia adalah bahan panas menyala yang terbentuk dari hasil pembakaran, atau bahan dari karbon yang tersisa setelah terjadinya api, bahkan kadang bara terbentuk mendahului api. Jadi sudah di pastikan bara itu sangat panas, meski wujudnya tidak menyala-nyala seprti api. Dan bara menjadi pemicu awalnya api yang menyala hebat itu. Kita tentu tidak kesulitan untuk menemukan bara. Dulu, orang suka membakar kayu atau tempurung kelapa yang nantinya menjadi bara. Atau saat tukang sate membakar sate, bukan api yang membakarnya, tapi justru bara dari arang yang membakarnya, pun ketika seseorang merokok, yang membakar adalah bara, bukan api yang menyala-nyala. Jika diibaratkan dalam kehidupan, bara bisa dikatakan sebagai api tersembunyi. Coba saja kalian perhatikan, bara tetap bisa membakar sesuatu tanpa perlu menyala-nyala seperti api. Tapi bara pu...

Berkaca pada air

Coba kasih tahu aku apa hal yang paling penting di bumi ini,  namun suka diabaikan? Atau,  menurut kamu,  apa sih yang sesuatu yang paling kuat,  tahan banting,  bisa berubah bentuk, tapi tidak pernah bertambah ataupun berkurang dari zaman pertama bumi ada, sampe sekarang. Yap,  air. Kalau menurut Thales (seorang pelopor filsafat di zamannya),  manusia tidak bisa lepas dari air,  bila tak ada air manusia tidak bisa hidup. Aku rasa semua orang juga akan setuju tentang itu,  mungkin kita bisa kuat menahan makan lebih dari 3 hari, tapi mustahil orang bertahan 3 hari tanpa air. Berbicara tentang air,  ia adalah makhluk paling tahan banting yang pernah ada,  jatuh dari ketinggian setelah berubah bentuk menjadi awan.  Turun ke bumi sebagai hujan,  yang kadang Kala kehadirannya diumpat sebagai alasan banjir dan macet.  Tapi air tidak mengeluh,  terus mengalir mengikuti roda kehidupan. Kadang ia harus mengua...