Langsung ke konten utama

Kemana perginya?

Sewaktu kecil, aKu sangat suka bermain. Dan aku rasa semua anak kecil memang suka bermain. Yang membedakan adalah jenis permainannya saja. Dulu aku memilih menjadi bocah petualang (aku baru sadar setelah cukup dewasa). Aku menyukai dunia petualangan, mencari tahu apa yang aneh dan unik. Bocah berusia 5 tahun yang dikelilingi sesama bocah yang juga cinta petualangan.
Suatu hari, aku tidak berpetualang seperti biasanya. Waktu itu badanku sedikit demam, sehingga Ibu hanya membolehkanku bermain di halaman rumah. Aku hanya bermain masak-masakan seperti anak perempuan lainnya. Namun pandanganku tertuju pada salah satu tanaman yang di tanam ibu, disana Ku dapati daun daun yang berlubang. Argh kesal, melihatnya jadi rusak. Karena gemas, aku pun memutuskan mencari sang pembuat lubang (si ulat). Ku sibakkan daunnya satu persatu tapi hewan kecil menjijikan itu tak nampak sama sekali. Tapi saking penasarannya, aku terus sama mencari jejaknya. Hingga mataku menangkap sesuatu yang aneh, bentuknya seperti silindris tapi ujungnya kerucut. Tapi aku menghiraukan dan terus melanjutkan pencarianku. Dan pada akhirnya melupakan begitu saja.
Waktu terus berputar, saat aku duduk di bangku sekolah. Aku akhirnya paham kemana ulat yang dulu kucari, pergi. Sebenarnya ia tidak kemana-mana. Saat itu ia bersembunyi dibalik selaput silinder yang ternyata namanya kepompong, yang pada akhirnya disebut metamorfosis. Aku terbelak takjub saat mengetahuinya. Ulat menjijikan yang sangat Ku cari ternyata berubah jadi kupu kupu cantik. Maha besar Allah dengan segala firmannya
#30dwc7 #squad6 #day 27

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terakhir tapi bukan akhir

Terakhir tapi bukan akhir. Mungkin kalimat tersebut singkron dengan sesuatu yang sering terjadi dalam hari-hari kita. "akhir", sebuah kata yang kaya akan makna. Sebuah akhir adalah sesuatu yang pasti terjadi karena sebuah awal.  Dengan kata lain, tak akan Ada akhir bila kita tak pernah memulai. Kadang, kita tak pernah benar-benar memulai sebuah awal. Bahkan mungkin tidak menginginkan sebuah awal tersebut. Tapi, saat tiba pada kata akhir, itu akan terasa sangat berat. Ini fitrahnya manusia, manusia cenderung tak mau merelakan sesuatu saat sudah merasa menyukai hal tersebut. Kamu tahu, bahkan aku tak pernah rela akan namanya akhir. Entah itu akhir dalam sebuah film, akhir cerita dalam novel, akhir pertemuan, bahkan akhir pertemanan, apa lagi akhir kehidupan. Menyebutkannya saja sudah membuat sesak, apalagi jika akhir itu benar benar terjadi pada sesuatu yang sangat tak ingin di akhiri. lalu apa hubungannya terakhir dan akhir. Keduanya tentu punya arti ya...

Bara yang tersembunyi

Bara yang tersembunyi. Berbicara soal bara, berarti berkaitaan dengan salah satu elemen yang ada di muka bumi. Yap, bara adalah api yang begitu panas. Ia adalah bahan panas menyala yang terbentuk dari hasil pembakaran, atau bahan dari karbon yang tersisa setelah terjadinya api, bahkan kadang bara terbentuk mendahului api. Jadi sudah di pastikan bara itu sangat panas, meski wujudnya tidak menyala-nyala seprti api. Dan bara menjadi pemicu awalnya api yang menyala hebat itu. Kita tentu tidak kesulitan untuk menemukan bara. Dulu, orang suka membakar kayu atau tempurung kelapa yang nantinya menjadi bara. Atau saat tukang sate membakar sate, bukan api yang membakarnya, tapi justru bara dari arang yang membakarnya, pun ketika seseorang merokok, yang membakar adalah bara, bukan api yang menyala-nyala. Jika diibaratkan dalam kehidupan, bara bisa dikatakan sebagai api tersembunyi. Coba saja kalian perhatikan, bara tetap bisa membakar sesuatu tanpa perlu menyala-nyala seperti api. Tapi bara pu...

Berkaca pada air

Coba kasih tahu aku apa hal yang paling penting di bumi ini,  namun suka diabaikan? Atau,  menurut kamu,  apa sih yang sesuatu yang paling kuat,  tahan banting,  bisa berubah bentuk, tapi tidak pernah bertambah ataupun berkurang dari zaman pertama bumi ada, sampe sekarang. Yap,  air. Kalau menurut Thales (seorang pelopor filsafat di zamannya),  manusia tidak bisa lepas dari air,  bila tak ada air manusia tidak bisa hidup. Aku rasa semua orang juga akan setuju tentang itu,  mungkin kita bisa kuat menahan makan lebih dari 3 hari, tapi mustahil orang bertahan 3 hari tanpa air. Berbicara tentang air,  ia adalah makhluk paling tahan banting yang pernah ada,  jatuh dari ketinggian setelah berubah bentuk menjadi awan.  Turun ke bumi sebagai hujan,  yang kadang Kala kehadirannya diumpat sebagai alasan banjir dan macet.  Tapi air tidak mengeluh,  terus mengalir mengikuti roda kehidupan. Kadang ia harus mengua...